Jumat, 30 November 2018

Dua Dimensi Non Proyeksi


II DIMENSI NON PROYEKSI
Media pembelajaran dua dimensi non proyeksi adalah sarana yang menyampaikan informasi, yang memiliki panjang dan lebar saja, dan tidak memiliki ruang.Contoh: alat lebar gantungan (wallchart), alat lebar sampiran (flipchart), poster, dan lain-lain.

Macam-Macam Media Dua Dimensi Non Proyeksi
  • Papan Tulis,
  • Papan Putih Magnetis,
  • Papan Putih Elektronik,
  • Papan Flanel,
  • Alat Lebar Gantungan (ALG),
  • Alat Lebar Sampiran (ALS),
  • Poster,
  • Handouts, Dan
  • Visualisasi Data.


Berikut Penjelasan Dari Macam-Macam Dua Dimensi Proyeksi

A.  Papan Tulis
Papan tulis adalah ang digunakan sebagai media komunikasi dan informasi yang luas, biasanya papan tulis yang biasa digunakan adalah yang berwarna hitam, putih, dan hijau. Ukuran pada papan tulis itu tergantung pada kebutuhan sekolah masing-masing.
  • Papan tulis kaki tiga,
  • Papan tulis kaki dua,
  • Papan tunggal yang dipasang melekat dinding,
  • Papan geser kesamping melekat dinding,
  • Papan geser gantung melekat dinding,
  • Papan lipat berengsel dua atau tiga daun dengan tiga atau lima muka yang biasa dikonstruksi melekat dinding,
  • Papan keliling-putar atau loop dengan rol putar mendatar.

Beberapa Aspek Menggunakan Papan Tulis
a.       Papan harus bersih, tanpa ada tulisan atau coretan apapun.
b.      Berdiri di samping papan
c.       Menulis atau menggambar dengan menggerakkan seluruh lengan, tidak hanya menggerakkan pergelangan tangan.
d.   Menggunakan papan tulis dimulai dari bagian kanan papan (bagian kiri guru ketika menghadap ke papan)
e.     Ketika menulis di papan tulis, hindari berbicara menghadap ke papan, karena kontak dengan siswa akan terganggu
f.    Begitu selesai menggunakan papan tulis, segeralah menyingkir, untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk mengamati papan dengan bebas.
g.    Penggunaan dan pemilihan warna kapur berwarna menyesuaikan dengan kebutuhan, dan harus bermakna.
h.      Perlu membagi papan tulis menjadi dua bagian, satu untuk pokok atau butir kunci/rangkuman, dan yang lain untuk penjelasan, corat-coret dll.
i.        Gambar yang agak kompleks/tidak sederhana, dapat dipersiapkan terlebih dahulu dengan cara antara lain:
1.    Diseket dengan pensil lunak atau kapur tipis terlebih dahulu, dan ketika menjelaskan dipertebal, atau
2.    Dibuatkan pola terlebih dahulu (mal)
Keuntungan Papan Tulis
  • Penggunaan mudah dan murah,
  • Dapat digunakan secara seketika (spontan), hampir tanpa memerlukan persiapan sama sekali,
  • Perawatan mudah, relatif tahan lama,
  •  Alat tulis berupa kapur relatif murah.

Kerugian Papan Tulis
  • Kotor, dan pada kapur tulis yang lunak berdebu. untuk mengatasi debu dapat diusahakan dengan,
                             i.     menggunakan kapur bebas debu,
                           ii.     di tepi bawah papan dipasang penadah debu,
                         iii.     digunakan penghapus lembab,

  •       Pemasangan papan yang tidak pas, memungkinkan pemantulan cahaya, sehingga pengamatan sebagian kelas terhadap papan kurang jelas.

B.  Papan Putih Magnet
Bahan papan putih/magnet adalah pelat baja yang dapat menangkap gaya medan magnet, kemudian dilapis dengan cat atau lembaran lapisan bahan yang tidak mengisolasi gaya medan magnet dengan warna putih.


C.  Papan Electronic Print
Papan Electronic Print adalah papan putih yang dilengkapi dengan perlengkapan elektronik yang dapat merekam segala yang telah ditulis pada papan, atau layarnya bisa menyimpan data.


D.  Papan Flanel
Papan flanel tidak digunakan untuk tulis menulis, melainkan untuk memaparkan benda-benda dua dimensi yang relatif ringan, misalnya huruf-huruf kertas atau susunan satu kata pada kertas, dan kartun, yang pada bagian belakangnya ditempel dengan potongan kertas ambril/rempelas kasar untuk melekatkan, atau memaparkan dua dimensi yang ringan.


E.  Alat Lebar Gantungan (ALG)
Alat lebar gantungan yang biasa juga disebut sebagai wallchart, merupakan media dua dimensi non proyeksi yang dikomunikasikan di depan kelas, berbentuk lembaran kertas yang sudah dirancang dan berkuran relatif besar. Agar tujuan komunikasi visual menggunakan ALG dapat dicapai secara optimal, maka dipersyaratkan agar:
1.    ukuran kertas cukup besar, dan gambar serta huruf-hurufnya terbaca oleh kelas,
2.    visualisasi ide dan pesan mudah ditangkap dan difahami,
3.    penampilan cukup menarik atau atraktif,
4.    komposisi warna serasi dan seimbang dengan luas kertas,
5.    penggunaan dan penyimpanan serta pemeliharaan mudah,
6.    tahan dipergunakan berkali-kali dan tahan lama, dan
7.    mudah dan sederhana pembuatannya.
Rambu-rambu Tata Letak dan Perwajahan ALG
Bagian-bagian yang akan divisualisasikan dan diisikan pada ALG dirancang dan diseket terlebih dahulu, dan Letak bagian-bagian gambar dan huruf-huruf yang ada ditata menyebar di seluruh muka kertas secara seimbang.
Urutan langkah pembuatan ALG adalah sebagai berikut :
  •  Membuat rancangan yang sesuai dengan materi dan tujuan instruksional.
  • Membuat seket dengan ukuran folio atau kuarto, lengkap dengan rencana warna yang akan digunakan.
  • Menentukan ukuran kertas yang akan digunakan.
  • Menentukan langkah realisasi pengadaan ALG, termasuk bagian mana yang didahulukan, dan mana yang berikutnya, dan seterusnya, sampai selesai.
  • Melaksanakan pembuatan / pengadaan.


F.   Alat Lebar Sampiran (ALS)/ flipchart
adalah alat lebar yang terdiri dari lembar kertas ukuran piano (luas 9 x luas ukuran folio), yang disusun tumpang tindih dan salah satu ujung (sisi pendek) di bagian atas dijepit pada kerangka yang berkaki
Beberapa keuntungan pemakaian ALS adalah :
  • Dapat digunakan lebih dari sekali,
  • Sangat mudah dibawa-pindahkan, dan
  • Pada penggunaan kelas-kelas paralel, penggunaan ALS sangat membantu guru, karena materi yang diberikan kepada kelas yang satu dapat persis sama dengan yang diberikan kepada kelas yang lain.


G. Poster
Poster dirancang untuk menyalurkan informasi dengan visualisasi ide atau pesan yang meriah, atraktif, akan tetapi ekonomis.
Ciri Poster yang baik
  • Tujuan untuk sesuatu keperluan tertentu,
  • Penampillan yang tegas dan jelas, sehingga orang yang membaca atau mengamati tidak ragu-ragu akan pesan yang terkandung,
  • Warna-warna yang meriah dan menarik perhatian berfokus pada topik atau judul tertentu,
  • Cukup lebar agar mudah dibaca dan dicerna dalam sekejap.


H.  Handouts
Handouts merupakan selebaran yang di bagikan (to hand out) oleh dosen/guru kepada mahasiswa/siswa berisi tentang bagian materi pelajaran, kutipan, tabel, dan sejenisnya, untuk memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar.
Rambu-rambu penyusunan handouts adalah sebagai berikut:
  • Kalimat singkat, mudah dimengerti, penuh dengan kata-kata kunci,
  • Tata letak dan perwajahan menarik, diberi ruang atau bagian yang sela/kosong untuk tempat subjek belajar menuliskan sesuatu atau perlu melengkapi,
  • Tidak panjang lebar sehingga menyerupai diktat mini,
  • Untuk lebih rnenarik dan memberikan variasi, handouts digandakan dengan kertas berwarna yang berbeda-beda untuk hal/topik yang berbeda.


I.         Visualisasi Data
Visualisasi adalah rekayasa dalam pembuatan gambar, diagram atau animasi untuk penampilan suatu informasi. Secara umum, visualisasi dalam bentuk gambar baik yang bersifat abstrak maupun nyata telah dikenal sejak awal dari peradaban manusia. Contoh dari hal ini meliputi lukisan di dinding-dinding gua dari manusia purba, bentuk huruf hirogllip Mesir, sistem geometri Yunani, dan teknik pelukisan dari Leonardo da Vinci untuk tujuan rekayasa dan ilmiah.
Visualisasi informasi memiliki tujuan yaitu :
  • Mengeksplor
  • Menghitung
  • Menyampaikan
Macam – Macam Visualisasi Data
Data numerik, skema, gambar umum, tabel, atau bahkan sindiran dan kritik, dapat divisualisasikan dalam bentuk media dua dimensi non projeksi. Yang biasa digunakan antara lain adalah bentuk-bentuk:
  • Grafik adalah visualisasi data yang menggambarkan hubungan numerik antara dua variabel. Macam-macam grafik antara lain adalah: (1) grafik garis (line graph), (2) grafik batang (bargraph), (3) grafik lingkaran (circle/pie graph), (4) grafik luasan (area graph), (5) grafik solid (solid graph), dan (6) grafik piktorial (pictorial graph).
  • Diagram adalah berkas garis dan simbol yang dirancang untuk menunjukkan hubungan, gambaran umum, atau ringkasan suatu proses, objek.                  
  • Peta (Chart) yang biasa juga diistilahkan karta, merupakan kombinasi dari piktorial, grafik, numerik, atau material verbal yang bersama­sama akan menunjukkan visuaiisasi yang jelas dan ringkas dari suatu proses atau hubungan. Macam-macam peta (chart), antara lain adalah: (1) peta pohon (tree chart), (2) peta arus (flow chart), (3) peta garis-besar (outline chart), dan  (4). peta tabulasi (tabular chart).
  • Kurtun adalah gambaran piktorial karikatur, simbolisme dan humor. Kartun dapat mengekspresikan ide secara tunggal ataupun secara berurutan yang menggam­barkan suatu ceritera atau dongeng sehing­ga terwujud apa yang sering disebut deng­an komik.